Kamis, 09 Mei 2013

resensi 2


Agar bisa membuat resensi yang baik, resensator harus memahami :
1.  tujuan pengarang aslinya 
Hal ini bertujuan agar resensator mempunyai bahan yang cukup kuat untuk menyampaikan sesuatu pada pembaca
2.  maksud menulis resensi
Resensator harus memahami kewajiban terhadap pembaca dan bagaimana penilaiannya terhadap buku.

Tujuan penulisan resensi adalah menyampaikan kepada pembaca tentang kualitas hasil karya atau sebuah buku, apakah pantas mendapat sambutan masyarakat atau tidak (menginformasikan kualitas). Simpulan resensi biasanya berusaha meyakinkan pembaca agar membaca buku yang diulas.

Pokok-pokok yang dapat dijadikan sasaran-sasaran penilaian (isi dari sebuah resensi)adalah :

1.  Latar belakang
Penulis dapat memulai resensinya dengan menyajikan latar belakang penulisan buku yang diresensi. Resensator dapat juga mengemukakan tema buku, maksud yang ingin dicapai penulis buku, atau gambaran umum isi buku.

2.  Identitas buku
Identitas buku mencangkup judul, nama penulis, nama penerbit, kota tempat terbit dan informasi lain yang dirasa perlu (misal ditambahkan ketebalan buku, gambar sampulnya). 

3.  Macam atau jenis buku
Resensator mengemukakan jenis buku, apakah fiksi atau non fiksi. 

4.  Kepengarangan
Kepengarangan adalah bentuk penyajian buku yang dilakukan oleh pengarang, misalnya cara menganalisis masalah yang dilakukan oleh pengarang, cara menyusun kesimpulan, serta gaya bahasa pengarang. Pada bagian ini dapat ditampilkan keunggulan pengarang.

5.  Kelebihan dan Kelemahan
Untuk keunggulan buku, resensator dapat membahas kerangka buku, hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain. Apakah hubungan terebut harmonis, jelas, dan memperlihatkan perkembangan yang masuk akal, Apakah ada hubungan sebab akibat antarbagian. Penilaian di sini juga bisa mengemukakan daya tarik buku, keistimewaan buku, kelebihan buku dibanding buku (sejenis) yang lain.

Untuk kelemahan buku, resensator harus jujur bahwa setiap buku pasti ada kelemahannya. Ketika menyampaikan hasil resensi pun, ia harus mengemukakan secara objektif apa saja kelemahan dari buku yang diresensinya.

6.  Ikhtisar
Resensator mengemukakan ikhtisar atau ringkasan isi buku. Biasanya ini merupakan bagian yang paling banyak. Agar mudah dipahami pembaca sebaiknya struktur yang digunakan mudah diikuti dan dengan bahasa yang baku, jelas, dan komunikatif.

7.  Nilai buku 
Pada dasarnya merupakan kesimpulan kualitas buku berdasarkan keunggulan dan kelemahan yang telah dibahas oleh resensator. Pada bagian ini resensator dapat mengemukakan pendapatnya tentang baik-tidaknya isi buku, perlu-tidaknya dibaca, fungsinya bagi pembaca tertentu.   

Resensi


    Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, ataudrama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah. Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Akhir-akhir ini, resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku.
    Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi, tetapi pengungkapannya haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera pribadi si pembuat resensi. Umumnya, di akhir ringkasan terdapat nilai-nilai yang dapat diambil hikmahnya.
    Pembuat resensi disebut resensator. Sebelum membuat resensi, resensator harus membaca buku itu terlebih dahulu. Sebaiknya, resensator memiliki pengetahuan yang memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi.
    Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan sebuah resensi adalah
  • Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
  • Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
  • Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
  • Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan.
    Bagian-bagian dalam penyusunan sebuah resensi adalah
    1. Judul Resensi
    Judul resensi harus menarik dan selaras dengan keseluruhan isi resensi.
    2. Identitas Buku
    Identitas buku meliputi judul buku (judul asli dan terjemahan), penulis, penerbit, tahun terbit, tebal buku.
    3. Pendahuluan
    Pendahuluan resensi tersebut dimulai dengan mengungkapkan kesan terhadap buku. Pendahuluan juga dapat dimulai dengan:
    - memperkenalkan pengarang,
    - membandingkan buku dengan buku sejenis,
    - kekhasan pengarang,
    - memaparkan keunikan buku,dll.
    4. Isi Resensi
    Isi resensi biasanya memuat hal-hal sebagai berikut:
    - ulasan singkat isi buku,
    - keunggulan buku,
    - kelemahan buku,
    - rumusan kerangka buku, dll.
    5. Penutup Resensi
    Penutup resensi biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa. Selain itu dapat juga berisi kelemahan buku.



sumber : Euis Sulastri, dkk. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 2 untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.


quotes2

quotes ,
"Ketika kamu temukan cinta, jangan pernah pergi. berjuang untuknya. karena ia yang kamu cintai akan slalu mencintaimu apapun yang terjadi, dan bagaimanapun  kamu menjadi" .

Laporan b.indo (semester 6)



LAPORAN

Laporan adalah suatu cara komunikasi dimana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggungjawab yang dibebankan kepadanya. Dalam laporan berisi tentang penyampaian  informasi  mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang akan diambil.
Dasar-dasar laporan
  • Pemberi laporan

Laporan melibatkan orang atau pihak yang memberikan laporan. Pemberi laporan dapat berupa perseorangan, sebuah panitia yang ditugaskan untuk maksud tertentu. Dapat pula  dibuat oleh peorangan atau badan kepada seseorang atau instansi yang dianggap perlu mengetahui walaupun tidak diminta.
  • Penerima laporan

Yang menerima laporan adalah orang atau badan yang menugaskan, atau badan yang dianggap perlu mendapatkan laporan tersebut.
  • Tujuan laporan

Tujuan laporan pada umumnya berkisar pada hal-hal berikut: untuk mengatasi suatu masalah, untuk menagmbil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah, untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan, untuk menemukan teknik-teknik baru dan sebagainya. Pembuat laporan harus memperhatikan sungguh-sungguh tujuan laporan ini, sehingga pengarahan, ilustrasi, dan perincian diarahkan secara tepat kepada tujuan terakhir dari laporan itu.
Sifat laporan
Laporan yang baik harus ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas. Isi dari laporan harus diurutkan dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat masuk akal. Fakta-fakta atau bahan-bahan yang disajikan pelapor pun harus dapat menimbulkan kepercayaan, tertama bila pelapor  itu dimaksudkan untuka mengambil suatu tindakan tertentu. Selain itu terdapat sifat-sifat laporan sebagi berikut:
  • Laporan harus bersifat imajinasi.
  • Laporan yang dibuat harus sempurna dan komplit,yang berarti tidak boleh ada hal-hal yang diabaikan bila hal-hal itu diperlukan untuk memperkuat kesimpulan dalam laporan itu.
  • Laporan juga harus disajikan secra menarik.
Macam-macam laporan
a)      Laporan beberbentuk formulir isian
Laporan yang berbentuk formulir isian biasanya telah disiapkan blanko daftar isian yang diarahkan kepada tujuan yanga kana dicapai. Laporan ini bersifat rutin dan seringkali berbentuk angka-angka.
b)      Laporan berbentuk surat
Bila sebuah laporan tidak banyak mengandung tabel, angka atau sesuatu hal lain yang digolongkan pada tabel dan angka, maka bentuk yang paling umum dipergunakan adalah laporan berbentuk surat. Laporan berbentuk ini tidak banyak berbeda dengan sebuah surat biasa, kecuali bahwa ada sesuatu subyek yang ingin disampaikan agar dapat diketahui oleh penerima laporan. Jika penulis laporan mempergunakan bentuk surat dalam laporannya, maka nada dan pendekatan yang bersifat pribadi memegang peranan yang penting, seperti halnya dengan surat-surat lainnya.
c)       Laporan bebentuk memorandum
Laporan yang berbentuk memorandum( saran, nota, catatan pendek) mirip dengan laporan berbentuk surat, namun biasanya lebih singkat. Biasanya digunakan untuk suatu laporan yang singkat dalam bagian-bagian suatu organisasi, atau antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja dan seringkali bermanfaat utuka suatau laporan yang bersifat formal.
d)       Laporan perkembangan dan laporan keadaan
Laporan perkembangan pada prinsipnya berbeda dari laporan keadaan. Menurut arti laporan perkembangan adalah suatu macam laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembanagn, perubahan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan, perubahan, atau tahap  mana yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan. Sebaliknya laporan keadaan mengandung konotasi bahwa tujuan dari laporan itu adalah menggambarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.
e)      Laporan berkala
La[poran semacam ini selau dibuat dalam jangka waktu tertentu. Dalam bentuk sederhan, laporan semacam ini dapat dibuat dalam bentuk formulir-formulir isian, atau dalam bentuk memorandum.
f)       Laporan laboratoris
Tujuan laporan laboratoris adalah menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang dilakuakan dalam laboratoria. Oleh sebab itu laporan ini seringkali memuat percobaan-percobaan yang telah dilakukan. Kerangka laporan laboratoris:
  • Halaman judul
  • Obyek atau tujuan
  • Teori (yang menyangkut teori mana yang diterapkan)
  • Metode (prosedur yang digunakan)
  • Hasil-hasil yang dicapai dalam percobaan ini dengan mempergunakan metode diatas
  • Diskusi atas hasil yang telah dicapai dalam percobaan
  • Kesimpulan
  • Apendiks
  • Data asli
g)      Laporan formal dan semi formal
Laporan formal adalah laporan yang mennuhi persyaratan-persyaratan tertentu sebagai yang akan disebutkan dibawah,sedangkan nadanya bersifat impersonal dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur seperti yang terdapat dalam buku-buku.
Ciri-ciri umum yang dijadikan pegangan untuk menetapkan apakah laporan merupakan laporan formal, adalah:
  • Harus ada halaman judul
  • Biasanya ada sebuah surat penyerahan
  • Daftar isi
  • Ada ikhtisar untuk mengawali laporan atau abstrak
  • Ada pendahuluan
  • Bila ada kesimpulan dan saran biasanya diberi judul tersendiri
  • Isi laporan yang terdiri dari judul-judul dengan tingkat yang berbeda-beda
  • Nada yang dipergunakan adalah nada resmi, gayanya bersifat impersonal
  • Jika perlu laporan formal dilengkapi dengan tabel dan angka-angka
  • Laporan formal biasanya didokumentasikan secra khusus.
h)      Laporan buku
Suatu  macam laporan untuk kepentingan pendidikan atau perkuliahan di perguruan tinggi. Laporan buku bertujuan untuk mendorong mahasiswa membaca buku-buku yang diwajibkan atau yang dianjurkan, serta meningkatkan kemampuan mereka memahami isi buku-buku tersebut. Laporan buklku tidak perlu mengikuti persyaratan bagi laporan formal,  disamping itu laporan ini berbeda dari laporan-laporan lain karena ia tidak diperlukan oleh penerima laporan. Karena itu cukup bila terdiri dari bagian-bagian berikut : judul, pendahuluan (mencakup surat penyerahan dan pendahulan), isi laporan, kesimpulan dan saran. Laporan buku tidak hanya berakhir dengan penyajian ringkasan buku, tetapi diakhiri dengan kesimpulan.

proposal b.indo (semester 6 )


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Akibat terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan telah memberikan dampak yang begitu berat oleh berbagai pihak, termasuk para  usahawan yang telah lama mendirikan usahanya. Karena imbas dari krisis  ekonomi ini tidak hanya memperburuk seluruh perekonomian di Indonesia,  tetapi juga perekonomian seluruh masyarakat di Indonesia. Banyak bidang  usaha yang didirikan menjadi terhenti, bangkrut hingga  akhirnya gulung  tikar. Hal tersebut terjadi karena  dana yang tersedia tidak cukup untuk  membiayai biaya operasional perusahaan yang mengalami kenaikan yang  cukup tajam, akibat naiknya nilai  mata uang dollar terhadap rupiah,  sehingga biaya operasional yang digunakan menjadi tidak seimbang  dengan pandapatan yang diperoleh dari hasil produksi perusahaan.  Agar tetap dapat merebut pasar dan memenangkan persaingan,  perusahaan harus dapat membaca  peluang pasar yang ada serta apa saja  kebutuhan dan keinginan dari para konsumen. Karena kondisi persaingan  antar perusahaan yang semakin kompetitif mengharuskan setiap  perusahaan mengkaji ulang yang digunakannya agar tidak kehilangan  pelanggannya dan demi mencapai keunggulan daya saing yang  berkelanjutan. Kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan 2 kepada pelanggan sangat penting dalam menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas layanan.  Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan.  Kualitas memberikan dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan.  Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan.  Kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan pelanggan terhadap  perusahaan yang memberikan kualitas yang memuaskan (Nasution, 2004 : 45).  Perkembangan usaha tempat perbelanjaan pada saat ini sangat  maju pesat   sehingga persaingan usaha tempat perbelanjaan sangat ketat dan masing-masing tempat perbelanjaan berusaha menawarkan keunggulan – keunggulan yang mereka miliki pada pelanggan, disini  masing-masing pengusaha sudah harus mampu membaca segmen  masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. pelanggan yang dihadapkan pada berbagai alternative pilihan tempat perbelanjaan,  sehingga mengakibatkan para pengelolah tempat perbelanjaan dituntut  untuk lebih mengikuti perkembangan  pasar sebagai dasar penetapan  keputusan pelanggan.

1.2. Rumusan Masalah
Bardasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang diangkat dalam   penelitian ini adalah :”Apakah yang dapat mempengaruhi Kepuasan Pelangan pada ritel-ritel Minimarket?”

1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang permasalahan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :” Untuk mengetahui apa saja yg mepengaruhi kepuasan pelanggan di Minimarket”.

1.4. Hipotesis
Bahwa hal yg mepengaruhi kepuasan konsumen pada suatu mini market adalah Lokasi, Kelengkapan product, Fasilitas, Pelayanan, dan strategi pemasarannya.



BAB II


Landasan Teori
2.1 Teori Dasar

Pengertian Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah perasaan seseorang yang puas atau sebaliknya setelah membandingkan antara kenyataan dan harapan yang diterima dari sebuah produk atau jasa (Kotler 2000:36). Kepuasan konsumen hanya dapat tercapai dengan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada konsumennya. Pelayanan yang baik sering dinilai oleh konsumen secara langsung dari karyawan sebagai orang yang melayani atau disebut juga sebagai produsen jasa, karena itu diperlukan usaha untuk meningkatkan kualitas sistem pelayanan yang diberikan agar dapat memenuhi keinginan dan meningkatkan kepuasan konsumen. Jadi kualitas pelayanan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan agar dapat tercapai kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan konsumen. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada konsumen untuk menjalin hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan konsumen serta kebutuhannya. Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan konsumen dan pada gilirannya kepuasan tersebut dapat menciptakan kesetiaan / loyalitas konsumen. Dengan tercapainya kualitas layanan yang sempurna akan mendorong terciptanya kepuasan konsumen karena kualitas layanan merupakan sarana untuk mewujudkan kepuasan konsumen. Kualitas layanan dapat diwujudkan dengan memberikan layanan kepada konsumen dengan sebaik mungkin sesuai dengan apa yang menjadi harapan konsumen. Ketidakpuasan pada salah satu atau lebih dari dimensi layanan tersebut tentunya akan memberikan kontribusi terhadap tingkat layanan secara keseluruhan, sehingga upaya untuk meningkatkan kualitas layanan untuk masing-masing dimensi layanan harus tetap menjadi perhatian.
Pengertian perilaku konsumenUntuk memahami perilaku masyarakat dalam pembelian barang dan jasa tersebut di butuhkan studi tersendiri. Perusahaan berkepentingan dengan hampir setiap kegiatan manusia yang hanya dalam lingkup yang lebih terbatas. Perilaku konsumen sangat komplek dan sulit di prediksi. Pendekatan-pendekatan yang selama ini banyak digunakan untuk menyingkap sikap, minat, dan perilaku konsumen mengansumsikan bahwa konsumen bersikap rasional dalam setiap keputusan pembelian. Adapun definisi perilaku konsumen adalah tindakan langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel dan Blackwell,1994:3).
Kepuasan Pelanggan            Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efesien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efesien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik.            Mencapai tingkat kepuasan pelanggan tertinggi adalah tujuan utama pemasaran. Ketika pelanggan merasa puas atas pelayanan yang didapatkan, maka besar kemungkinan mereka akan kembali lagi dan melakukan pembelian-pembelian yang lain dan mereka juga akan merekomendasikan pada teman-teman dan keluarganya tentang perusahaan tersebut. Pemasaran bukanlah semata-mata membuat penjualan, melainkan tentang bagaimana memuaskan pelanggan terus-menerus.Jadi apa sebenarnya kepuasan pelanggan itu?            Kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi atau terlampaui (Richard.F.Gerson, 2004:3)            Kepuasan pelanggan bermakna perbandingan antara apa yang diharapkan konsumen dengan apa yang dirasakan konsumen ketika menggunakan produk tersebut. Bila konsumen merasakan performa produk sama atau melebihi ekspektasinya,  berarti mereka puas. Sebaliknya jika performa produk kurang dari ekspektasinya, berarti mereka tidak puas.            Menurut Oliver, kepuasan adalah “tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya”. (J.Suprapto, 2001 : 233)            Menurut Richard Oliver (Husein Umar, 2003 : 14) kepuasan pelanggan adalah “ respon pemenuhan dari konsumen. Kepuasan adalah hasil penelitian darikonsumen bahwa pelayanan telah memberikann tingkat kenikmatan dimana tingkat pemenuhan ini bisa lebih atau kurang.


2.2 Penelitian Terdahulu
   Jurnal 1            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dari minimarket Indomaret dan Alfamart dinilai baik oleh sebagian besar pelanggannya. Sedangkan hasil uji perbandingan kualitas pelayanan antara minimarket Indomaret dengan Alfamart berdasarkan dimensi kehandalan, keresponsifan, assurance, empathy dan tangible serta kualitas pelayanan keseluruhan ada perbedaan yang signifikan. Berdasarkan diagram kartesius importance performance analysis of service quality dimension dari minimarket Indomaret dengan Alfamart, bahwa dimensi keresponsifan, merupakan dimensi yang dianggap penting oleh para pelanggan minimarket Indomaret dengan Alfamart, tetapi performance dari dimensi keresponsifan belum sesuai dengan yang diharapkan, baik oleh para pelanggan minimarket Indomaret maupun para pelanggan minimarket Alfamart , (Eki,2012).   Jurnal 2            Kelengkapan barang, positioning terhadap produk, strategi pemasaran terhadap produk , dan fasilitas yg mempengarui kepuasan konsument pada mini market Surya Kencana, (Moh.Hamzah,2008).   Jurnal 3            Pada dasarnya keberhasilan usaha ritel terletak pada penyediaan produk sehari-hari, baik secara kualitas maupun kuantitas serta harga yang terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.            Dengan melihat banyaknya keinginan konsumen yang beraneka ragam, memberi peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk mendirikan ritel minimarket di Wilayah Tambun,Bekasi, (Andy septian w,2011).


2.3 Pengembangan Hipotesis
Dari 3 jurnal terdahulu. Dapat di simpulkan bahwa, kuantitas dan kualitas begitu mempengaruhi kepuasan konsumen di mini market tersebut. Lokasi yg strategis dpt memudahkan konsumen dalam mangapai apa yg mreka cari. Begitu juga dengan kelengkapan, Apabila suatu mini market memiliki kelengkapan product yg memadai, mka kan semakian puas konsumen berbelanja ke minimarket tersebut, dikarenakan mreka dapat menghemat waktu mreka.            Fasilitas yg memadai dalam suatu minimarket juga menjadi suatu perhitungan konsument. Misalkan apabila disuatu m,ini market terdapat 2mesin kasir maka konsument akan puas dikarenakan tidak harus mengntri terlalu lama, Atau AC (pengidin udara) juga menjadi perhitungan.            Pelayanan juga tidak luput dri perhatian konsumen. Bahkan hal ini bias menjadi alas an utama kepuasan dri para konsumen. Apabila suatu minimarket dpt melayani konsument dengan bik, bukan tidak mungkin mreka akan dating kembali ke minimarket tersebut.            Pengenbalan memiliki sedit andil dalam hal kepuasan konsument. Apabila suatu minimarket telah terkenal, dan iklannya pun sudah tersebar dimana-mana. Maka konsument akan lebih mudah untuk tau ttng minimarket tersebut, dan konsument dapat lebih percaya dengan minimarket tersebut.




BAB III

Metodologi Penelitian
3.1 Data dan Sumber Data
Metode Analisis Data           
 Dalam menganalisis data penelitian ini, penulis menggunakan empat metode, yaitu :a)    Uji Validitas
Item-item pertanyaan yang akan digunakan sebelumnya terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas. Tujuannya adalah agar data yang diambil benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Dalam metode validitas dan reliabilitas, acuan untuk mengambil keputusan valid atau tidaknya suatu item dapat dilakukan dengan melihat nilai seluruh item alpha. Bila nilai alpha seluruh bertanda positif maka item tersebut dianggap valid.b)    Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran variabel. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 ( Ghozali,2001:129 ).c)    Uji Analisis Statistik Deskriptif
Uji ini digunakan untuk menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean.d)    Uji T-Test
Untuk pembuktian hipotesis dilakukan dengan T-Test atau T-score. Alasan peneliti menggunakan T-Test dalam menganalisa data adalah karena        T-Test pada prinsipnya adalah suatu teknik statistik untuk menguji hipotesis, tentang ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara dua kelompok sampel dengan jalan perbedaan mean-meannya. Mencari nilai    T uji sampel berpasangan dengan alat bantu sofwtware SPSS For Windows 15.0:e)    Metode Chi Square
Uji chi kuadrat ( Chi Square) adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi / yang benar-benar terjadi / actual  (F) dengan frekuensi harapan / ekspektasi (Fe) yang didasarkan atas hipotesis tertentu. Bentuk distribusi Chi Square adalah x2, nilai x2 adalah nilai kuadrat karena nilai x2 selalu positif.

3.2 Variable
Berdasarkan hasil pengujian hipotesa dengan uji-t diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kepuasan konsumen Indomaret dengan kepuasan konsumen Alfamart hal tersebut dapat diketahui dari penjelasan perdimensi berikut:Analisis kepuasan konsumen Indomaret dan kepuasan konsumen Alfamart terhadap kepuasan kedua minimarket tersebut diketahui memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Alfamart hal ini diketahui dari uji-t Alfamart yang lebih besar dari Indomaret sebesar 26,443 > 26,119. Berarti kualitas pelayanan berdasarkan dimensi kehandalan(Persepsi) yang diberikan oleh Alfamart dan Indomaret tidak jauh berbeda.Analisis uji-t terhadap dimensi keresponsifan (Persepsi) memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Alfamart hal ini diketahui dari uji-t Alfamart yang lebih besar dari Indomaret sebesar 28,068 > 22,149. Berati kualitas pelayanan berdasarkan dimensi keresponsifan (Persepsi) yang diberikan Oleh Alfamart dan Indomaret sangat jauh berbeda.Analisis kepuasan konsumen Indomaret dengan kepuasan konsumen Alfamart terhadap dimensi assurance(Persepsi) diketahui bahwa ternyata memang memiliki tingkat perbedaan yang signifikan. Dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Indomaret hal ini diketahui dari uji-t Indomaret yang lebih besar dari Alfamart sebesar 18,203 > 23,806.Analisis uji-t terhadap dimensi empathy (Persepsi) memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Indomaret hal ini diketahui bahwa dari uji-t Indomaret yang lebih besar dari Alfamart sebesar 31,749 > 23,341. Berati kualitas pelayanan berdasarkan dimensi empathy (Persepsi) yang diberikan Oleh Indomaret dan Alfamart sangat jauh berbeda.Analisis kepuasan konsumen Indomaret dengan kepuasan konsumen Alfamart terhadap dimensi tangible(Persepsi) diketahui bahwa ternyata memang memiliki tingkat perbedaan yang signifikan. Dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Indomaret hal ini diketahui dari uji-t Indomaret yang lebih besar dari Alfamart sebesar  31,383 > 27,788. Berati kualitas pelayanan berdasarkan dimensi tangible (Persepsi) yang diberikan Oleh Indomaret dan Alfamart sangat jauh berbeda.Analisis kepuasan konsumen Indomaret dan kepuasan konsumen Alfamart terhadap kepuasan kedua minimarket tersebut diketahui memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Alfamart hal ini diketahui dari uji-t Alfamart yang lebih besar dari Indomaret sebesar 26,443 > 26,119. Berarti kualitas pelayanan berdasarkan dimensi kehandalan(Persepsi) yang diberikan oleh Alfamart dan Indomaret tidak jauh berbeda.Analisis uji-t terhadap dimensi keresponsifan (Persepsi) memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Alfamart hal ini diketahui dari uji-t Alfamart yang lebih besar dari Indomaret sebesar 28,068 > 22,149. Berati kualitas pelayanan berdasarkan dimensi keresponsifan (Persepsi) yang diberikan Oleh Alfamart dan Indomaret sangat jauh berbeda.Analisis kepuasan konsumen Indomaret dengan kepuasan konsumen Alfamart terhadap dimensi assurance(Persepsi) diketahui bahwa ternyata memang memiliki tingkat perbedaan yang signifikan. Dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Indomaret hal ini diketahui dari uji-t Indomaret yang lebih besar dari Alfamart sebesar 18,203 > 23,806.Analisis uji-t terhadap dimensi empathy (Persepsi) memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Indomaret hal ini diketahui bahwa dari uji-t Indomaret yang lebih besar dari Alfamart sebesar 31,749 > 23,341. Berati kualitas pelayanan berdasarkan dimensi empathy (Persepsi) yang diberikan Oleh Indomaret dan Alfamart sangat jauh berbeda.Analisis kepuasan konsumen Indomaret dengan kepuasan konsumen Alfamart terhadap dimensi tangible(Persepsi) diketahui bahwa ternyata memang memiliki tingkat perbedaan yang signifikan. Dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Indomaret hal ini diketahui dari uji-t Indomaret yang lebih besar dari Alfamart sebesar  31,383 > 27,788. Berati kualitas pelayanan berdasarkan dimensi tangible (Persepsi) yang diberikan Oleh Indomaret dan Alfamart sangat jauh berbeda.Analisis kepuasan konsumen Indomaret dan kepuasan konsumen Alfamart terhadap kepuasan kedua minimarket tersebut diketahui memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Alfamart hal ini diketahui dari uji-t Alfamart yang lebih besar dari Indomaret sebesar 28,776 >28,217. Berarti kualitas pelayanan berdasarkan dimensi kehandalan(Harapan) yang diberikan oleh Alfamart dan Indomaret tidak jauh berbeda.Analisis uji-t terhadap dimensi keresponsifan (Harapan) memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Alfamart hal ini diketahui dari uji-t Alfamart yang lebih besar dari Indomaret sebesar 28,068 > 27,787 . Berati kualitas pelayanan berdasarkan dimensi keresponsifan (Persepsi) yang diberikan Oleh Alfamart dan Indomaret sangat jauh berbeda.Analisis kepuasan konsumen Indomaret dengan kepuasan konsumen Alfamart terhadap dimensi assurance(Harapan) diketahui bahwa ternyata memang memiliki tingkat perbedaan yang signifikan. Dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Alfamart hal ini diketahui dari uji-t Alfamart yang lebih besar dari Indomaret sebesar 28,010 > 20,229 . Berati kualitas pelayanan berdasarkan dimensi assurance (Harapan) yang diberikan Oleh Alfamart dan Indomaret sangat jauh berbeda.Analisis uji-t terhadap dimensi empathy (Harapan) memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Alfamart hal ini diketahui bahwa dari uji-t Alfamart yang lebih besar dari Indomaret sebesar 29,400 > 26,584. Berati kualitas pelayanan berdasarkan dimensi empathy (Harapan) yang diberikan Oleh Alfamart dan Indomaret sangat jauh berbeda.Analisis kepuasan konsumen Indomaret dengan kepuasan konsumen Alfamart terhadap dimensi tangible(Harapan) diketahui bahwa ternyata memang memiliki tingkat perbedaan yang signifikan. Dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Indomaret hal ini diketahui dari uji-t Indomaret yang lebih besar dari Alfamart sebesar 39,737  > 25,666. Berati kualitas pelayanan berdasarkan dimensi tangible (Harapan) yang diberikan Oleh Indomaret dan Alfamart sangat jauh berbeda.

3.3 Metode Penelitian / Tahapan
Metode Pengumpulan dan Pengukuran Data            
Pada penelitan ini penulis melakukan pengumpulan data, dengan cara :Instrumen kuesioner, dalam hal ini penulis menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data primer dalam bentuk pertanyaan terbuka, yaitu pertanyaan yang memberi kebebasan kepada responden untuk memberi jawaban, sebuah pertanyaan hanya bisa diberikan diantara pilihan yang sudah tersedia.            Sedangkan pengukuran data yang dilakukan oleh penulis yaitu menggunakan skala likert dengan kriteria skor sebagai berikut :
1.    Sangat Setuju (SS)                        =          5
2.    Setuju (S)                             =          4
3.    Ragu – Ragu (RR)              =          3
4.    Tidak Setuju (TS)                =          2
5.    Sangat Tidak Setuju           =          1
Hasil dari pengumpulan dan pengukuran data tersebut akan diolah dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS).