Jumat, 22 Oktober 2010

P.E.1 BAB5

Elastisitas Permintaan
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas permintaan atau price elasticity of demand (PED) adalah ukuran kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga.
Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik —semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga. Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar. Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga yang ditawarkan.
koefesien
Elastisitas
n = 0
Inelastis sempurna
0 < n < 1
Inelastis
n = 1
Elastis uniter
1 < n < ∞
Elastis
n = ∞
Elastis sempurna
Untuk barang-barang normal, penurunan harga akan berakibat pada peningkatan jumlah permintaan. Permintaan terhadap sebuah barang dapat dikatakan inelastis bila jumlah barang yang diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Barang dan jasa yang tidak memiliki subtitusi biasanya tergolong inelastis. Permintaan terhadap antibiotik, misalnya, dikatakan sebagai permintaan inelastis karena tidak ada barang lain yang dapat menggantikannya. Daripada mati terinfeksi bakteri, pasien biasanya lebih memilih untuk membeli obat ini berapapun biayanya. Sementara itu, “ semakin banyak sebuah barang memiliki barang subtitusi, semakin elastis barang tersebut”
meskipun permintaan inelastis sering diasosiasikan dengan barang "kebutuhan," banyak juga barang yang bersifat inelastis meskipun konsumen mungkin tidak "membutuhkannya." Permintaan terhadap garam, misalnya, menjadi permintaan inelastis bukan karena konsumen sangat membutuhkannya, melainkan karena harganya yang sangat murah.
·         Rumus untuk menghitung koefesien elastisitas permintaan adalah
E_d = \left|\frac{\%\ \rm{change}\ \rm{in}\ \rm{quantity}\ \rm{demanded}\ \rm{of}\ \rm{product}\ X}{\%\ \rm{change}\ \rm{in}\ \rm{price}\ \rm{of}\ \rm{product}\ X}\right| = \frac{\Delta Q_d/Q_d}{\Delta P_d/P_d}
atau menggunakan kalkulus differensial:
E_d={P \over Q }\times{{\partial Q}\over{\partial P}}
atau bisa juga:
E_d={P_1 + P_2 \over Q_1 + Q_2}\times{\Delta Q \over \Delta P}
dimana:
P = harga
Q = jumlah
Qd = jumlah permintaan
Pd = harga permintaan
ΔQd = Qdbaru - Qdlama
ΔPd = Pdbaru - Pdlama

  • Macam-macam Elastisitas Harga Permintaan
    1. Permintaan Elastis (Ed > 1)
Apabila diperoleh Ed > 1, sifat permintaan dikatakan elastis.
Hal ini berarti konsumen peka terhadap perubahan harga barang
atau perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya
perubahan jumlah yang diminta lebih dari 1%. Barang-barang yang
mempunyai sifat permintaan yang elastis adalah barang-barang
yang mempunyai pengganti (substitusi) dan barang-barang
elektronik, seperti VCD, televisi, dan DVD.
2. Permintaan Inelastis (Ed < 1)
Pada jenis elastisitas ini konsumen kurang peka terhadap
perubahan harga. Artinya, meskipun harga naik atau turun,
masyarakat akan tetap membelinya. Barang yang mempunyai
elastisitas yang inelastis adalah barang-baramg kebutuhan pokok
dan barang-barang yang tidak mempunyai pengganti (subtitusi).
Ed < 1 berarti perubahan harga sebesar 1% menyebabkan
perubahan jumlah barang yang diminta kurang dari 1%.
3. Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)
Elastisitas permintaan ini mengandung arti bahwa perubahan
harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah
barang yang diminta sebesar 1%.
4. Permintaan Elastis Sempurna (Ed = • )
Suatu barang/jasa disebut memiliki elastisitas sempurna jika
memiliki koefisien elastisitas tak terhingga. Dengan demikian, pada
harga tertentu jumlah yang diminta konsumen mencapai tidak
terhingga atau berapa pun persediaan barang/jasa yang ada akan
habis diminta oleh konsumen. Salah satu komoditas yang memiliki
ciri ini adalah bahan bakar minyak (BBM).
5. Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0)
Untuk barang yang penting sekali (kebutuhan yang sangat
pokok), berapa pun perubahan harga tidak akan memengaruhi
jumlah barang yang diminta. Kurva untuk jenis elastisitas ini akan
berbentuk garis lurus yang sejajar dengan sumbu vertikal
(sumbu P).
  • Faktor-faktor yang memengaruhi Elastisitas Permintaan
Jika kita mengambil keputusan dari uraian di atas, ternyata barang/
jasa tertentu tidak memiliki elastisitas yang sama. Faktor yang
memengaruhinya adalah sebagai berikut.
1)      Ketersediaan barang subtitusi atas suatu barang dan juga semakin
tinggi tingkat kemampuannya mensubtitusi maka permintaan
barang tersebut semakin elastis.
2)       Intensitas kebutuhan (desakan kebutuhan)
Kebutuhan pokok bersifat inelastis, artinya semakin penting
kebutuhan pokok itu semakin inelastis permintaannya. Artinya,
meskipun harga naik, masyarakat tetap membutuhkan dan tetap
membelinya. Sebaliknya, barang mewah lebih bersifat elastis
karena tidak mesti diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup
dan pembelinya dapat ditunda dan jumlah pembeli banyak
seandainya harga turun.
3)      Pendapatan konsumen
Jika pendapatan konsumen relatif besar dibandingkan dengan
harga barang, permintaan akan inelastis. Sebaliknya, konsumen
yang berpendapatan kecil dengan terjadinya perubahan harga
sedikit saja akan memengaruhi permintannya terhadap barang
sehingga permintaan bersifat elastis.
4)      Tradisi
Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk
dipergunakan, barang tersebut harganya akan naik. Orang akan
tetap membelinya sehingga untuk barang ini permintaannya
cenderung elastis.
  • Variasi kurva permintaan

Elastisitas Harga Penawaran (Price Elasticity of Supply)
Elastisitas harga dari penawaran adalah tingkat/derajat kepekaan perubahan jumlah yang ditawarkan terhadap perubahan harga.
  • Macam-macam Elastisitas dari Penawaran
1)      Penawaran Elastis (Es > 1)
Penawaran yang elastis mengandung arti bahwa penjual peka
(sensitif) terhadap perubahan harga, yaitu adanya perubahan harga
sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah yang ditawarkan lebih
dari 1%.
2)     Penawaran Inelastis (Es < 1)
Penawaran inelastis ditandai dengan penjual yang tidak/
kurang peka terhadap perubahan harga. Perubahan harga sebesar
1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang
ditawarkan kurang dari 1%.
3)     Penawaran Elastisitas Uniter/Satuan (Es = 1)
Jenis elastisitas ini ditandai dengan persentase perubahan
harga sama dengan persentase perubahan jumlah barang yang
ditawarkan.
4)     Penawaran Elastis Sempurna (Es = • )
Pada harga tertentu jumlah barang yang ditentukan tidak
terbatas, atau perubahan harga 0% menyebabkan terjadinya
perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih 0%.
5)      Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)
Penawaran inelastis sempurna ditandai oleh perubahan harga
yang tidak memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan. Pada
tingkat harga berapa pun jumlah barang yang ditawarkan tetap.
  • Faktor-faktor yang Memengaruhi Elastisitas Harga dari Penawaran
1.    Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah kesempatan produsen/
penjual untuk menambah jumlah produksi. Waktu dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Jangka waktu sangat pendek
Produsen tidak dapat menambah barang dalam waktu yang
sangat pendek karena penawaran tergantung persediaannya
(harus menunggu masa panen), seperti produksi di bidang
pertanian, misalnya sayur-mayur dan buah-buahan. Waktu
dalam beberapa hari saja ± 40 hari menyebabkan penawaran
bersifat inelastis.
b. Jangka pendek
Produsen masih tetap dapat menambah produksi barang yang
ditawarkan walaupun tidak dapat memperbesar kapasitas
produksi yang ada, seperti bangunan, mesin-mesin, tetapi
dengan cara bekerja lebih lama dari waktu sebelumnya atau
menambah bahan baku sehingga produksi dapat ditambah.
Penawaran dalam waktu ini dapat elastis atau inelastis.
c. Jangka panjang
Penawaran bersifat elastis karena produsen mempunyai
banyak kesempatan untuk memperluas kapasitas produksi
(areal pertanian, mesin-mesin, pabrik baru, dan tenaga ahli).
Makin lama waktu makin elastis.
2.    Daya tahan produk
Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan
yang mudah busuk, pecah, dan layu sehingga penawarannya
cenderung inelastis. Akan tetapi, produk-produk dengan daya
tahan lebih lama, seperti kulkas, mesin jahit, dan kompor gas,
cenderung lebih elastis.
3.    Kapasitas produksi
Industri yang beroperasi di bawah kapasitas optimal cenderung
membuat kurva penawaran elastis.
                                                                                                                                                                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar