I. Teori Perilaku Konsumen
Semua orang memiliki tujuan yang sama dalam membeli sesuatu yaitu agar mendapatkan kepuasan yang maksimal.Perilaku konsumen ini timbul akibat adanya keterbatasan dari pendapatan seseorang sementara ia memilki keinginan untuk mengkonsumsi barang dan jasa sebanyak-banyaknya hingga mendapatkan kepuasan secara maksimal.
Hukum pertambahan manfaat yang semakin menurun (the Law of Diminishing Marginal Utility)
· Pada awalnya penambahan konsumsi akan memberikan tambahan utilitas yang besar, tetapi semakin lama pertambahan tersebut dapat menjadi turun bahkan dapat mencapai titik negative.
· Hukum Gossen I : Nilai guna suatu barang atau jasa jika di konsumsi secara terus menerus mulu-mula mengkat, dan secara perlahan-lahan akan menurun dan akhirnya akan terjadi kejenuhan (kepuasan vertikal = 1 jenis barang)
· Hukum Gossen II : Konsumen akan memuaskan kebutuhannya dengan intensitas yang sama. (kepuasan horizontal = berbagai jenis barang)
Konsistensi Preferensi (transitivity) : berkaitan dengan kemampuan konsumen dalam menyusun prioritas pemilihan, agar dapat mengambil keputusan dengan tepat. Minimal ada 2sikap yang terkai dalam preferensi konsumen, yaitu lebih suka (prefer) dan atau sama-sama disukai (indifference).
a. Teori Kardinal
Tokoh : Gossen, Yeavon, dan Leon Walras
Teori ini menyakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal: Satuan ukuran kegunaan (utility) adalah util. Keputusan untuk mengkonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan.
Seorang akan berhenti mengonsumsi pada saat harga (P) sama dengan nilai utilitas marginal (MU)
![]() |
Konsumen akan mencapai kepuasan maksimum pada saat:

Px = harga X
Asumsi Teori Kardinal :
1. Kepuasan bisa diukur
2. Konsument rasional
3. Diminishing marginal utility
4. Pendapatan konsument tetap
5. Constant marginal utility of money
6. Total utility adalah additive dan independent
Dalam teori (pendekatan) ini, konsumen dianggap mengonsumsi barang untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal dan tambahan kepuasan yang diperoleh dari tambahan konsumsi suatu barang secara terus menerus akan semakin berkurang.
Dalam pendekatan kardinal dikenal istilah nilai guna total dan nilai guna marginal. Nilai guna total adalh kepuasan total yang dinikmati oleh konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu, sedangkan nilai guna marginal adalah tambahan kepuasan yang di nikmati konsumen dari setiap tambahan barang atau jasa yang dikonsumsinya.
Untuk menerangkan nilai guna total dan nilai guna marginal perhatikan tabel dan peraga berikut,
Jumlah permen | Nilai guna total | Nilai guna marginal |
0 | 0 | |
1 | 50 | 50 |
2 | 90 | 40 |
3 | 100 | 0 |
4 | 100 | 0 |
5 | 50 | -50 |




b. Teori Ordinal
Menurut teori ordinal, kegunaan tidak dapat dihitung, hanya dapat di bandingkan.
Asumsi pendekatan ordinal :
1. Konsumen rasional
2. Konsumen memiliki pola prefensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna
3. Konsumen memilki sejunmlah uang tertentu
4. Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum
5. Konsumen konsisten
6. Berlaku hukum transitif
Dasar pemikiran ini adalh “Semakin banyak barang yang di konsumsi semakin memberikan kepuasan terhadap konsumen.”
Kurva indiferensi adalah kurva yang menujukan berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi seorang konsumen.
Asumsi” kurva indiferensi:
1. Turun dari kiri atas ke kanan bawah
2. Cembung kearah titik origin
3. Tidak saling berpotongan
4. Kurva IC yang lebih tinggi lebih di sukai oleh konsumen rasional daripada kurva yang lebih rendah. Semakin jauh kurva indiferensi dari titik origin, semakin tinggi tingkat kepuasannya.
Perhatikan kurva berikut,





![]() | |||||
![]() | |||||
![]() | |||||



Barang x
c. Kurva Garis Anggaran (Budget Line Curve)
Garis anggaran (budget line) adalah kurva yang menunjukan kombinasi konsumsi 2macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) sama besar.
![]() |
Kemiringan (slope) kurva BL adalah negative, yang merupakan rasio Px dan Py.
Perubahan harga dan pendapatan akan mempengaruhi day beli.
Perubahan Garis anggaran
d. Keseimbangan konsumen
Kondisi keseimbangan adalan kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi.
Keseimbangan konsumen tercapai pada saat kurva garis anggaran (menggambarkan tingkat kemampuan) bersinggungan dengan kurva indiferensi (menggambarkan tingkat kepuasan).
Persinggungan antara budget line dan indifferent curve ini akan mengambarkan kombinasi barang yang diinginkan konsumen, berarti dicapai kepuasan maksimum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar