Jumat, 24 September 2010

Tugas Pengantar Ekonomi 1 (Bpk. Nurhadi)

ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya-upaya/kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan guna mencapai kemakmuran. Problema/masalah ekonomi tersebut adalah adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemenuhan kebutuhan sangat terbatas. Jika kebutuhan manusia yang tidak terbatas tersebut dapat di penuhi dengan alat pemuas yang tersedia, maka terciptalah kemakmuran. Masalah inti ekonomi adalah ;
a.    What ?
Yaitu menentukan barang dan jasa apa yang akan di produksi, berapa jumlah yang haru di produksi
b.    How ?
Yaitu bagaimana seorang produsen menentukan tingkat produksi, dan memilih serta menggunakan faktor” produksi yang meminimumkan biaya dan memaksimumkan keuntungan baginya.
c.    For whom ?
Yaitu  siapa barang dan jasa tersebut diproduksi, bagaimana distribusi pendapatan untuk masing” pemilik faktor produksi.
Ilmu ekonomi memiliki beberapa aspek, diantarannya  :
a.            Kelangkaan (scarcity)
b.            Pilihan-pilihan (Choices)
c.            Biaya kesempatan (Opportunity Cost)
           
·         Kelangkaan
            Keadaan timpang antara kebutuhan manusia tidak terbatas,dihapkan pada sarana atau alat yang terbatas dinamakan kelangkaan(scarcity).
Barang/Jasa adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan atau untuk pemuas kebutuhan manusia, atau dengan kata lain barang adalah setiap benda yang memiliki faedah atau guna (utility) bagi manusia.
Barang dibedakan menjadi beberapa mcam, diantaranya ;
1)    Menurut Sifatnya (Barang ekonomi dan barang bebas)
2)   Menurut Fungsi/kegunaanya (Barang konsumsi dan barang produksi/barang modal)
3)   Menurut  Wujudnya (Barang konkrit/nyata/material dan barang abstrak/immaterial)
4)   Menurut Sifat hubungannya (Barang substitusi dan barang komplementer)
5)   Menurut Prosesnya (Barang mentah,barang setengah jadi, dan barang jadi)

Ø  Barang Ekonomi
            Adalah barang yang memiliki kegunaan dan langka, yaitu jumlah yang tersedia lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh manusianya. Dan karena itu barang ekonomi memiliki harga. Produksi barang ekonomi membutuhkan sumber daya ekonomi yang terbatas jumlahnya, oleh karena itu tidak dapat diperoleh atau di produksi dalam jumlah yang tak berbatas.
Dengan demikian barang ekonomi adalah barang yang terbats jumlahnya(langka), dan memerluhakan pengorbanaan untuk mendapatkannya.
Ø  Barang Bebas
            Udara sangat dibutuhkan oleh manusia, dengan demikian sangat berguna. Tetapi karena udara tersedia dalam jumlah yang melimpah, maka udara bukanlah barang ekonomi melainkan barang bebas. Oleh karena itu barang bebas tidak memiliki “harga”. Udara, sinar matahari, air di pedesaan, dan air laut didaerah pntai adalah beberapa contoh barang bebas. Batu meteor, sebaliknya termasuk barang yang sangat langka, tetapi (bagi banyak orang) tidak memiliki guna. Itu sebabnya batu meteor tidak termasuk kedalam barang ekonomi.
Dengan demikian Barang Bebas adalah barang yang teredia dalam jumlah melimpah (tidak langka) dan tidak memerluhkan pengorbanan untuk memperolehnya.
Namun demikian, barang bebas bisa menjadi barang ekonomi karena danya perbadaan tempat dan waktu. Di pedesaan, air bersih merupakaan barang bebas, tetapi di kota menjadi barang ekonomi. Begitu pula sinar mathari menjadi barang ekonomi dalam musim dingin, sehingga banyak wisatawan yang bersedia membayar untuk datang ke daerah” tropic.
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap masyarakat dapat berbeda dalam hal siapa yang menentukan pilihan dan bagaimana pilihan tersebut ditentukan. Hal ini akan bergantung pada sistem perekonomian yang dianut oleh suatu masyarakat. Walaupun demikian, kebutuhan untuk memilih berlaku umum untuk semua masyarakat. Jika kelangkaan mengharuskan adanya kebutuhan memilih, pilihan secara tidak langsung menandakan adanya biaya. Artinya, keputusan untuk memproduksi sesuatu lebih banyak memerlukan keputusan untuk memproduksi sesuatu yang lain lebih sedikit.  Lebih sedikitnya memproduksi sesuatu yang lain dianggap sebagai biaya memproduksi sesuatu lebih banyak. Dengan demikian, muncullah apa yang dinamakan biaya oportunitas.
Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus mengatakan bahwa biaya oportunitas dari suatu keputusan terjadi karena melakukan pilihan terhadap barang langka dengan mengorbankan barang lain. Biaya oportunitasnya adalah nilai dari barang atau jasa yang dilepaskan. Sejalan dengan pengertian tersebut, Lipsey mengartikan biaya oportunitas adalah biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu, yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena tidak digunakan untuk tujuan lain. Dengan kata lain, diukur dengan satuan barang lain yang seharusnya bisa diperoleh.
Berdasarkan konsep biaya oportunitas tersebut, bahwa dalam menentukan pilihan banyak sekali kelangkaan memaksa seseorang untuk mengorbankan aktivitas alternatifnya. Hal tersebut menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang lain. Misalnya, Paula adalah lulusan sarjana ekonomi. Di samping sarjana ekonomi, Paula juga ahli pemrograman komputer. Sebagai ahli pemrograman komputer, Paula telah digaji sebesar Rp2.000.000,00 per bulannya. Namun, naluri kewanitaan Paula memutuskan untuk menjadi dosen di suatu perguruan tinggi negeri. Dengan keputusannya tersebut, Paula telah kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan sebagai seorang ahli pemrograman komputer. Hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari bekerja sebagai ahli pemrograman komputer merupakan biaya oportunitas.
Contoh lain, setelah lulus SMA Beti memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi negeri, tetapi Beti memutuskan untuk bekerja sehingga ia akan mendapat gaji per bulan sebesar Rp1.000.000,00. Jika ia kuliah, diperlukan biaya untuk SPP, buku-buku, tugas, uang kos, pakaian, dan biaya lainnya yang semuanya berjumlah Rp1.500.000,00 per bulan. Jadi, opportunity cost Beti untuk melanjutkan kuliah adalah sebesar Rp12.000.000,00 (gaji bekerja) selama satu tahun. Jika tidak bekerja dan melanjutkan kuliah, biaya yang dikeluarkan selama satu tahun sebesar Rp18.000.000,00 (biaya kuliah). Keputusan seorang individu untuk bekerja juga berhubungan dengan sejauhmana ia bersedia mengalokasikan waktu untuk bekerja dan tidak bekerja.Opportunity cost (biaya kesempatan) dari bekerja adalah hilangnya waktu untuk tidak bekerja (leisure time) yang dapat digunakan untuk kegiatan lainnya. Misalnya, berkumpul dengan keluarga, belanja, bersenang-senang, sebaliknya biaya oportunitas dari tidak bekerja adalah hilangnya pendapatan.

Siklus Aliran Pendapatan ( Circular Flow ) dan Interaksi Antarpasar
Siklus aliran pendapatan ( Circular Flow ) adalah sebuah model yang menggambarkan bagaiman interaksi antar para pelaku ekonomi menghasilkan pendapatan yang digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya memaksimalkan nilai kegunaan (utility) masing-masing pelaku ekonomi.

a.    Sektor Rumah Tangga
b.    Sektor Perusahaan
c.    Sektor Pemerintah
d.    Sektor Luar Negeri

Tiga Pasar Utama (Three basic Markets)
a)      Pasar Barang dan Jasa (Goods and Services Market)
Contoh : Pembelian mesin Mobil
b)      Pasar Tenaga Kerja (Labour Market)
Contoh : Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
c)       Pasar Uang dan Modal (Money and Capital Market)
Contoh : Pinjaman atau Kredit

            Metode Ilmiah: Observasi, Teori dan Observasi lebih lanjut.
          Menggunakan model (abstraksi=penyederhanaan) untuk membantu menjelaskan kompleknya kondisi yang nyata
          Membangun teori, mengumpulkan dan menganalisis data untuk mengevaluasi teori kembali
Peranan Asumsi dalam mempelajari Ilmu Ekonomi
          Seorang ahli ekonomi menggunakan asumsi untuk memudahkan pemahaman atas aspek yang diamati
          Seni dalam berpikir secara ilmiah dalam ilmu ekonomi adalah keputusan untuk menggunakan yang mana asumsi yang digunakan.
          Seorang ekonom menggunakan asumsi yang berbeda untuk menjawab masalah yang berbeda.

Batas / Kurva Kemungkinan Produksi
            Kurva yang menunjukan batas maksimum dari tingkat produksi yang dapat dicapai oleh suatu masyarakat dengan menggunakan seluruh faktor produksi yang dimilikinya”
             Masalah ekonomi yang menggentayangi pada setiap indonvidu membuat setiap individu harus bijak dalam bersikap. Keterbatasan sumber daya membuat individu maupun kelompok membuat pilihan atas apa yang akan dipenuhi. Ekses dari pilihan-pilihan tersebut yaitu harus ada yang di korbankan atau lebih di kenal dengan opportunity cost.
            Terkai dengan opportunity cost, dalam ekonomi dikenal kurva kemungkinan produksi (production possibilities Frontier). Kurva kemungkinan produksi dari dua jenis barang atau lebih bila sumber daya digunakan secara maksimal (efeksti dan efisien). Berikut merupakan contoh dari Production Possibilities Frontier


Kurva kemungkinan produksi
n  Memerlukan asumsi (pemisalan)
n  Output bisa di bawah kemungkinan produksi maksimum karena pengangguran dan penghamburan
n  Tingkat produksi yang tidak dapat tercapai karena faktor produksi tidak mencukupi
n  Berubah bentuk karena teknologi yang tidak seimbang



Daftar pustaka :
·         Ekonomi kls X, Dra. HJ. Sukwiaty;Drs. H. Sudirman Jamal;Drs. Slamet Sukamto,  Yudistira,2009
·         Panduan belajar 12 SMA IPS
·         Panduan belajar 12 SMA IPS

Disusun oleh, Cynthia PS
1EA18
GUNDARBEKASI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar