BAB
III
Metodologi
Penelitian
3.1
Data dan Sumber Data
Metode Analisis Data
Dalam
menganalisis data penelitian ini, penulis menggunakan empat metode, yaitu :
a) Uji
Validitas
Item-item
pertanyaan yang akan digunakan sebelumnya terlebih dahulu harus dilakukan uji
validitas. Tujuannya adalah agar data yang diambil benar-benar mengukur apa
yang hendak diukur. Dalam metode validitas dan reliabilitas, acuan untuk
mengambil keputusan valid atau tidaknya suatu item dapat dilakukan dengan
melihat nilai seluruh item alpha. Bila nilai alpha seluruh bertanda positif
maka item tersebut dianggap valid.
b) Uji
Reliabilitas
Uji
reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran variabel.
Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih
besar dari 0,60 ( Ghozali,2001:129 ).
c) Uji
Analisis Statistik Deskriptif
Uji
ini digunakan untuk menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian
seperti mean.
d) Uji
T-Test
Untuk
pembuktian hipotesis dilakukan dengan T-Test atau T-score. Alasan peneliti
menggunakan T-Test dalam menganalisa data adalah karena T-Test pada prinsipnya adalah suatu
teknik statistik untuk menguji hipotesis, tentang ada tidaknya perbedaan yang
signifikan antara dua kelompok sampel dengan jalan perbedaan mean-meannya.
Mencari nilai T uji sampel berpasangan
dengan alat bantu sofwtware SPSS For Windows 15.0:
e) Metode
Chi Square
Uji
chi kuadrat ( Chi Square) adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan
antara frekuensi observasi / yang benar-benar terjadi / actual (F) dengan frekuensi harapan / ekspektasi
(Fe) yang didasarkan atas hipotesis tertentu. Bentuk distribusi Chi Square
adalah x2, nilai x2 adalah nilai kuadrat karena nilai x2 selalu positif.
3.2
Variable
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesa dengan uji-t diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
kepuasan konsumen Indomaret dengan kepuasan konsumen Alfamart hal tersebut
dapat diketahui dari penjelasan perdimensi berikut:
Analisis kepuasan konsumen
Indomaret dan kepuasan konsumen Alfamart terhadap kepuasan kedua minimarket
tersebut diketahui memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini
yang lebih baik adalah Alfamart hal ini diketahui dari uji-t Alfamart yang
lebih besar dari Indomaret sebesar 26,443 > 26,119. Berarti kualitas
pelayanan berdasarkan dimensi kehandalan(Persepsi) yang diberikan oleh Alfamart
dan Indomaret tidak jauh berbeda.
Analisis uji-t terhadap
dimensi keresponsifan (Persepsi) memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam
penelitian ini yang lebih baik adalah Alfamart hal ini diketahui dari uji-t
Alfamart yang lebih besar dari Indomaret sebesar 28,068 > 22,149. Berati
kualitas pelayanan berdasarkan dimensi keresponsifan (Persepsi) yang diberikan
Oleh Alfamart dan Indomaret sangat jauh berbeda.
Analisis kepuasan konsumen
Indomaret dengan kepuasan konsumen Alfamart terhadap dimensi
assurance(Persepsi) diketahui bahwa ternyata memang memiliki tingkat perbedaan
yang signifikan. Dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Indomaret hal ini
diketahui dari uji-t Indomaret yang lebih besar dari Alfamart sebesar 18,203
> 23,806.
Analisis uji-t terhadap
dimensi empathy (Persepsi) memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam
penelitian ini yang lebih baik adalah Indomaret hal ini diketahui bahwa dari
uji-t Indomaret yang lebih besar dari Alfamart sebesar 31,749 > 23,341.
Berati kualitas pelayanan berdasarkan dimensi empathy (Persepsi) yang diberikan
Oleh Indomaret dan Alfamart sangat jauh berbeda.
Analisis kepuasan konsumen
Indomaret dengan kepuasan konsumen Alfamart terhadap dimensi tangible(Persepsi)
diketahui bahwa ternyata memang memiliki tingkat perbedaan yang signifikan.
Dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Indomaret hal ini diketahui dari
uji-t Indomaret yang lebih besar dari Alfamart sebesar 31,383 > 27,788. Berati kualitas pelayanan
berdasarkan dimensi tangible (Persepsi) yang diberikan Oleh Indomaret dan
Alfamart sangat jauh berbeda.
Analisis kepuasan konsumen
Indomaret dan kepuasan konsumen Alfamart terhadap kepuasan kedua minimarket
tersebut diketahui memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini
yang lebih baik adalah Alfamart hal ini diketahui dari uji-t Alfamart yang
lebih besar dari Indomaret sebesar 26,443 > 26,119. Berarti kualitas
pelayanan berdasarkan dimensi kehandalan(Persepsi) yang diberikan oleh Alfamart
dan Indomaret tidak jauh berbeda.
Analisis uji-t terhadap
dimensi keresponsifan (Persepsi) memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam
penelitian ini yang lebih baik adalah Alfamart hal ini diketahui dari uji-t
Alfamart yang lebih besar dari Indomaret sebesar 28,068 > 22,149. Berati
kualitas pelayanan berdasarkan dimensi keresponsifan (Persepsi) yang diberikan
Oleh Alfamart dan Indomaret sangat jauh berbeda.
Analisis kepuasan konsumen
Indomaret dengan kepuasan konsumen Alfamart terhadap dimensi
assurance(Persepsi) diketahui bahwa ternyata memang memiliki tingkat perbedaan
yang signifikan. Dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Indomaret hal ini
diketahui dari uji-t Indomaret yang lebih besar dari Alfamart sebesar 18,203
> 23,806.
Analisis uji-t terhadap
dimensi empathy (Persepsi) memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam
penelitian ini yang lebih baik adalah Indomaret hal ini diketahui bahwa dari
uji-t Indomaret yang lebih besar dari Alfamart sebesar 31,749 > 23,341.
Berati kualitas pelayanan berdasarkan dimensi empathy (Persepsi) yang diberikan
Oleh Indomaret dan Alfamart sangat jauh berbeda.
Analisis kepuasan konsumen
Indomaret dengan kepuasan konsumen Alfamart terhadap dimensi tangible(Persepsi)
diketahui bahwa ternyata memang memiliki tingkat perbedaan yang signifikan.
Dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Indomaret hal ini diketahui dari
uji-t Indomaret yang lebih besar dari Alfamart sebesar 31,383 > 27,788. Berati kualitas pelayanan
berdasarkan dimensi tangible (Persepsi) yang diberikan Oleh Indomaret dan
Alfamart sangat jauh berbeda.
Analisis kepuasan konsumen
Indomaret dan kepuasan konsumen Alfamart terhadap kepuasan kedua minimarket
tersebut diketahui memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini
yang lebih baik adalah Alfamart hal ini diketahui dari uji-t Alfamart yang
lebih besar dari Indomaret sebesar 28,776 >28,217. Berarti kualitas
pelayanan berdasarkan dimensi kehandalan(Harapan) yang diberikan oleh Alfamart
dan Indomaret tidak jauh berbeda.
Analisis uji-t terhadap
dimensi keresponsifan (Harapan) memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam
penelitian ini yang lebih baik adalah Alfamart hal ini diketahui dari uji-t
Alfamart yang lebih besar dari Indomaret sebesar 28,068 > 27,787 . Berati
kualitas pelayanan berdasarkan dimensi keresponsifan (Persepsi) yang diberikan
Oleh Alfamart dan Indomaret sangat jauh berbeda.
Analisis kepuasan konsumen
Indomaret dengan kepuasan konsumen Alfamart terhadap dimensi assurance(Harapan)
diketahui bahwa ternyata memang memiliki tingkat perbedaan yang signifikan.
Dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Alfamart hal ini diketahui dari
uji-t Alfamart yang lebih besar dari Indomaret sebesar 28,010 > 20,229 .
Berati kualitas pelayanan berdasarkan dimensi assurance (Harapan) yang
diberikan Oleh Alfamart dan Indomaret sangat jauh berbeda.
Analisis uji-t terhadap
dimensi empathy (Harapan) memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam
penelitian ini yang lebih baik adalah Alfamart hal ini diketahui bahwa dari
uji-t Alfamart yang lebih besar dari Indomaret sebesar 29,400 > 26,584.
Berati kualitas pelayanan berdasarkan dimensi empathy (Harapan) yang diberikan
Oleh Alfamart dan Indomaret sangat jauh berbeda.
Analisis kepuasan konsumen
Indomaret dengan kepuasan konsumen Alfamart terhadap dimensi tangible(Harapan)
diketahui bahwa ternyata memang memiliki tingkat perbedaan yang signifikan.
Dalam penelitian ini yang lebih baik adalah Indomaret hal ini diketahui dari
uji-t Indomaret yang lebih besar dari Alfamart sebesar 39,737 > 25,666. Berati kualitas pelayanan
berdasarkan dimensi tangible (Harapan) yang diberikan Oleh Indomaret dan
Alfamart sangat jauh berbeda.
3.3
Metode Penelitian / Tahapan
Metode Pengumpulan dan Pengukuran Data
Pada
penelitan ini penulis melakukan pengumpulan data, dengan cara :
Instrumen kuesioner, dalam hal ini penulis menggunakan
kuesioner untuk mengumpulkan data primer dalam bentuk pertanyaan terbuka, yaitu
pertanyaan yang memberi kebebasan kepada responden untuk memberi jawaban,
sebuah pertanyaan hanya bisa diberikan diantara pilihan yang sudah tersedia.
Sedangkan pengukuran data yang dilakukan oleh penulis yaitu menggunakan
skala likert dengan kriteria skor sebagai berikut :
1. Sangat
Setuju (SS) = 5
2. Setuju
(S) = 4
3. Ragu
– Ragu (RR) = 3
4. Tidak
Setuju (TS) = 2
5. Sangat
Tidak Setuju = 1
Hasil dari pengumpulan dan pengukuran data tersebut akan
diolah dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS).